Awal mulanya kata cokelat berasal dari kata “cacao” bahasa Indian suku Olmek . kata ini kemudian dikembangkan oleh suku Aztec menjadi “Xocolate” yang berarti air pahit. Konon suku ini telah mengkonsumsinya semenjak 300 tahun sesudah masehi. Mereka mengeringkan biji cokelat secara tradisional, dihaluskan dan dikonsumsi sebagai minuman.
Penulis: Budi Sutomo
Semenjak ribuan tahun lalu, cokelat telah dikenal sebagai makanan mewah yang hanya dikonsumsi oleh para raja dan bangsawan. Dalam mitologi Yunani bahkan di sebut sebagai “Theobroma cacao” yang berarti makanan para dewa.
Ragam Hasil Olah
Di pasaran banyak dijumpai aneka hasil olah cokelat, berikut beberapa diantaranya:
Cocoa butter/mentega cokelat.
Sebagian orang menyebutnya pasta cokelat. Bentuknya seperti pasta kental, terbuat dari lemak cokelat 50%, di tambah gula, flavour dan bahan pengental. Biasanya digunakan untuk membuat ice cream, atau aneka dessert.
Chocolate powder/cokelat bubuk.
Dibuat dari bungkil/ampas biji cokelat setelah dipisahkan lemak cokelatnya. Bungkil ini dikeringkan dan digiling halus sehingga terbentuk tepung cokelat. Banyak digunakan sebagai campuran kue kering atau cake.
Dark cooking chocolate/cokelat masak hitam. Terbuat dari cocoa butter, cocoa liquer, gula, lecithin dan flavour. Jika komposisi ini ditambah dengan susu maka menjadi milk cooking chocolate. Penggunaannya untuk campuran aneka kue, seperti black forest, cookies, cake maupun wafer.
Mesyes/rice chocolate.
Bentuknya butiran menyerupai beras dengan aneka warna. Jika bentuknya bulat pipih di sebut chocolate chips. Biasanya digunakan untuk hiasan atau campuran kue, roti, cake dan biscuit. Cokelat jenis ini dibuat dari bungkil biji cokelat dan lemak yang diperkaya dengan gula, susu, minyak cokelat dan essen.
Chocolate Paste.
Terbuat dari ekstrak cokelat. Bentuknya cairan kental dan dijual dalam kemasan botol. Sering digunakan sebagai pemberi aroma pada kue, cake, pudding dan minuman.
Gizi Terkandung dan Manfaatnya
Menjaga Kesehatan Jantung
Berdasarkan studi mutahir melaporkan, mengkonsumsi cokelat jangka panjang tidak meningkatkan kadar total kolesterol jahat atau LDL. Justru kandungan flavonoid pada cokelat dapat menjaga kesehatan jantung karena dapat menghambat oksidasi kolesterol LDL. Flavonoid juga meningkatkan kadar prostasiklin, substansi yang diproduksi endothelium pembuluh darah yang dapat menghambat masuknya LDL ke pembuluh darah.
Anti Oksidan
Selain fungsi di atas, flavonoid juga berfungsi sebagai antioksidan pencegah kanker. procyanidin membersihkan senyawa radikal bebas di dalam tubuh dan membantu menghambat oksidasi enzim-enzim seperti lipoxygenase.
Meningkatkan Libido Seksual
Menyantap cokelat juga terbukti dapat menimbulkan perasaan senang. Kandungan phenylethylamine juga membantu meningkatkan gairah seksual. Zat ini juga dapat memperbaiki suasana hati (mood). Lain lagi dengan zat theobromine, zat ini dapat meningkatkan rasa waspada dan ketenangan jiwa. Budi Sutomo
Sumber : budiboga.blogspot.com
Senin, 09 Juni 2008
COKELAT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar